Minggu, 06 Mei 2012


Resensiku tentang
“Dinasti Cina Muslim di Nusantara : Berdasarkan Kronik Berita Cina
Kelenteng Sam Po Kong( peninggalan tokoh cina muslim di Semarang)”

Widyo Nugrahanto adalah seorang Sejarawan yang di lahirkan di Tulungagung Jawa Timur pada tanggal 30 Juni 1970. Riwayat pendidikan yang beliau tempuh yakni telah menyelesaikan Strata I Jurusan ilmu Sejarah di Universitas Padjajaran Bandung dan Strata II Program Politik di Universitas Gadjh Mada Yogyakarta. Beliau sekarang bertugas sebagai staff pengajar di Fakultas Sastra Universitas Padjajaran Bandung dan sekarang beliau  menetap di Jatinangor Sumedang Jawa Barat. Karya yang telah berhasil beliau buat adalah bukunya yang mengupas tentang Dinasti Cina Muslim di Nusantara Berdasarkan Kronik Berita Cina Kelenteng Sam Po Kong.
Ide menulis buku ini berawal dari sudah jarang ditemukannya sumber ataupun tulisan mengenai Kronik Berita Cina dari Kelenteng Sam Po Kong. Buku ini merupakan cetakan pertama tahun 2006 yang diterbitkan oleh Uvula Press Bandung, terdiri dari 124 halaman dan tebalnya sekitar 21cm. Kehadiran buku ini diharapkan mampu memberikan informasi perkembangan penelitian di sekitar Kronik Berita Cina serta dapat menjadi suatu wacana alternatif tentang sejarah Indonesia terutama mengenai penyebaran agama islam di Nusantara.[1]
            Penulis dalam menyusun tulisannya telah menggunakan sumber-sumber yang lengkap seperti dari buku-buku, media massa, dan kumpulan artikel-artikel. Beliau berusaha memaparkan secara kronologis mengenai Kelenteng Sam Po Kong dari awal berdiri sampai sekarang. Isi buku Widyo Nugrahanto ini lebih memfokuskan perhatiannya kepada orang Cina Muslim dan bagaimana peran mereka dalam penyebaran agama islam walaupun tidak di pungkiri tetap ada juga menyinggung tentang orang-orang pribumi. Beliau menjelaskan dalam bukunya bahwa Kronik Berita Cina Kelenteng Sam Po Kong merupakan bukti adanya penyebaran agama islam oleh orang-orang Cina Muslim di Nusantara walaupun mereka bukanlah orang pertama yang membawa islam ke Nusantara.[2]
            Kelenteng Sam Po Kong itu sendiri merupakan bangunan bekas masjid yang dulu dibangun oleh Laksamana Cheng Ho ketika beliau bersama teman-temannya singgah di daratan pulau Jawa karena kapal yang mereka tumpangi mengalami kerusakkan. Bangunan ini dalam perkembangannya sangat berperan penting untuk menyebarkan agama Islam di daerah Jawa khususnya Semarang. Penyebaran agama islam tersebut akhirnya memunculkan suatu dinasti baru yakni Dinasti Cina Muslim di Kerajaan Demak.[3] Fungsi Kelenteng Sam Po Kong kini sudah tidak lagi sebagai masjid melainkan digunakan sebagai tempat ibadah orang-orang Tionghoa.
            Karya Widyo Nugrahanto ini memiliki kelebihan yaitu Penulis telah menggunakan sumber-sumber yang lengkap dan dapat dipercaya baik itu sumber dari buku, media massa, ataupun dari artikel-artikel. Penggunaan kata-kata yang sederhana sehingga lebih mudah dimengerti dan dipahami oleh pembaca. Isi buku yang di uraikan sesuai dengan kronologisnya.
Selain itu, karya yang ditulis oleh Widyo Nugrahanto juga memiliki kelemahan diantaranya penggunaan kata penghubung diawal paragraf ataupun kalimat seperti kamudian, sedangkan, di ( di dalam Kronik Berita Cina Kelenteng Sam Po Kong diuraikan pula cerita tentang tokoh Cina Muslim bernama Bong Swi Hoo).[4] Pengaturan Jarak penulisan(spasi) masih ada yang sedikit kacau. Penggunaan tanda baca yang seharusnya digunakan tetapi tidak ada seperti komunitas-komunitas Cina Muslim di pulau Jawa yakni Tuban, Tse Sun(Gresik), Lasem, Ancol dan bahkan yang berada diluar Jawa.[5] Penggunaan tanda baca (,) koma setelah kata Ancol seharusnya ada.
Sumber :
Widyo Nugrahanto. 2006. Dinasti Cina Muslim di Nusantara Berdasarkan Kronik Berita Cina Kelenteng Sam Po Kong. Bandung: Uvula Press


[1] Widyonugrahanto, 2006, Dinasti Cina Muslim di Nusantara Berdasarkan Kronik Berita Cina Kelenteng Sam Po Kong, Bandung: Uvula Press, hal, 7
[2] Ibid., hal, 107
[3] Ibid., hal, 15
[4]Ibid., hal, 51
[5] Ibid., hal, 68

1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus